JenisHHBK adalah pengelompokan jenis-jenis hasil hutan selain kayu yang dipungut dari Hutan Lindung dan atau Hutan Produksi antara lain berupa kelompok batang, kelompok minyak, kelompok getah, dan kelompok kulit. (Anonim, 2014). PENGERTIAN GETAH Getah adalah bahan yang bersifat cair dan kental yang keluar dari batang, kulit Sementaraitu, ia tumbuh di hutan hujan tropis dataran rendah. Kemudian ketinggiannya mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut. Anda mungkin perlu memeriksa Budidaya Padi di Indonesia. Lainnya: Durian: ada banyak jenis durian di Kalimantan. Ini adalah buah tropis yang memiliki gaya kokoh dan aroma yang kuat. terusmeningkat. Pariwisata juga merupakan salah satu sektor andalan untuk memperoleh devisa dari penghasilan non-migas. Pendit (1990), pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi disisilain dengan adanya impor non-migas pemerintah mampu menyediakan barang-barang untuk menyokong kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara serempak dan parsial antara cadangan devisa, produk domestik bruto, kurs dollar Amerika dan inflasi terhadap impor non-migas kurun waktu waktu 1985-2012Data BABII KAJIAN TEORETIS. menjadi sumber devisa negara, yang merupakan sektor dari non-migas yang dapat 1 BAB II KAJIAN TEORETIS 2. 1 Pengertian Pariwisata Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang dapat diandalkan menjadi sumber devisa negara BankUmum Swasta Nasional Devisa adalah Bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pihak swasta non asing dan dapat melakukan transaksi dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas. Berikut adalah daftar nama bank yang termasuk dalam BUSN Devisa : Nonmigas yang meliputi: Wujud devisa adalah uang asing, wesel asing, emas, dan tagihan (piutang) di luar negeri. Ekspor barang merupakan sumber devisa yang penting bagi suatu negara, karena semakin banyak barang yang diekspor, semakin banyak devisa yang di peroleh. 2. Bantuan luar negeri dan hadiah (grant) Mengingatbesarnya potensi getah pinus yang mampu dihasilkan di Indonesia serta semakin kurangnya hasil hutan kayu maka dapat dilakukan : 1.Getah pinus dijadikan alternatif produksi hutan untuk mengurangi produksi hasil. hutan kayu untuk mejaga kelestariannya. BankNon Devisa Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan. Bank non devisa adalah bank yang belum mempunyai izin. School Indonesia University of Education; Course Title TEORI AKUN 201; Uploaded By ProfAntelope2090. Pages 62 This preview shows page 12 - 14 out of 62 pages. mendudukiposisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indo­ nesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktivitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya. 2. 1 Syarat Tumbuh Tanaman karet dapat tumbuh baik dan berproduksi yang tinggi pada QcO0. ArticlePDF AvailableAbstractCadangan devisa adalah asset ataupun aktiva dari bank sentral yang tersimpan dalam mata uang asing seperti dolar, euro, yen dan digunakan untuk perdagangan internasional serta membiayai perekonomian sebuah negara. Besar kecilnya cadangan devisa negara tergantung dari kekuatan ekspor dan impornya baik migas maupun non migas. Terkait tujuan penelitian ini untuk menganalisis mengenai alokasi perdagangan migas dan non migas terhadap volatilitas cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan Badan Pusat Statistik dan World Bank dengan menggunakan analisis kuantitatif alat uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ekspor dan impor non migas berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas cadangan devisa. Sedangkan untuk ekspor dan impor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 Analisis Neraca Perdagangan Migas dan Non Migas Terhadap Volatilitas Cadangan Devisa Di Indonesia, 1975-2016 Khalwat Asyaria, Risanda A. Budiantoro , Sri Herianingrum Universitas Airlangga, Surabaya , sriheria Diterima Desember 2019; Dipublikasikan Juni 2020 ABSTRAK Cadangan devisa adalah asset ataupun aktiva dari bank sentral yang tersimpan dalam mata uang asing seperti dolar, euro, yen dan digunakan untuk perdagangan internasional serta membiayai perekonomian sebuah negara. Besar kecilnya cadangan devisa negara tergantung dari kekuatan ekspor dan impornya baik migas maupun non migas. Terkait tujuan penelitian ini untuk menganalisis mengenai alokasi perdagangan migas dan non migas terhadap volatilitas cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan Badan Pusat Statistik dan World Bank dengan menggunakan analisis kuantitatif alat uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ekspor dan impor non migas berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas cadangan devisa. Sedangkan untuk ekspor dan impor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Kata Kunci neraca perdagangan, impor, ekspor, migas, non migas, cadangan devisa ABSTRACT Foreign exchange reserves are assets purchased from the central bank which are stored in currencies that are sold, euros, yen, and are used for international trade and finance the country's trade. The size of the country's foreign exchange reserves depends on the strength of exports and imports both oil and non-oil and gas. Related to the purpose of this study to analyze the allocation of oil and gas and non-oil trade to the volatility of foreign exchange reserves in Indonesia, 1975-2016. This study uses secondary data from the Central Statistics Agency and the World Bank report using quantitative analysis multiple linear regression test. The results showed significant non-negative exports and imports significant to the volatility of foreign exchange reserves. Meanwhile, exports and imports are important, negative, and insignificant. Keywords trade balance, imports, exports, oil and gas, non-oil and gas, foreign exchange reserves PENDAHULUAN Ketergantungan Indonesia pada perdagangan internasional sebagai mesin penggerak perekonomian nasional cukup besar. Menurut Salvatore 2007, salah satu aktivitas perekonomian yang tidak dapat dilepaskan dari perdagangan internasional adalah aktivitas aliran modal, baik yang sifatnya masuk maupun keluar, dari suatu negara. Ketika terjadi aktivitas perdagangan internasional berupa kegiatan ekspor dan impor maka besar kemungkinan terjadi perpindahan faktor-faktor produksi dari negara eksportir ke negara importir yang disebabkan oleh perbedaan biaya dalam proses perdagangan internasional. Salvatore 2007 juga menyatakan bahwa secara umum, sebuah negara tidak boleh hanya berekspektasi pada perdagangan internasional, khususnya ekspor sebagai satu-satunya mesin penggerak pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang. Ekspor Indonesia terutama untuk produk non migas didominasi oleh lima Negara, antara lain China dengan nilai ekspor US$ 21,5 miliar, Jepang US$ 18,3 miliar, Amerika Serikat US$ 15,6 miliar, India US$ 13,2 miliar, dan singapura us$ 11,1 miliar Kementrian Perdagangan Republik Indonesia,2012. Namun bila dilihat total surpus perdagangan yang mampu memberikan surplur terbesar bagi perekonomian Indonesia adalah perdagangan Indonesia dan Amerika. Peningkatan dan penurunan nilai ekspor, impor maupun ekspor netto sangat dipengaruhi oleh beberapa factor ekonomi. Menurut Mankiw, 2006231 Faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi tersebut antara lain; pertama, selera konsumen untuk barang-barang produksi dalam dan luar negeri. Kedua, harga barang-barang diluar negeri dan dalam negeri. Ketiga, nilai tukar kurs yang menentukan jumlah mata uang domestic yang diperlukan untuk membeli sejumlah mata uang asing. Keempat pendapat konsumen didalam dan diluar negeri. kelima, biaya membawa barang dari suatu Negara ke Negara lain. Keena, kebijakan pemerintah terhadap perdagangan Internasional. Suanrdhini dan Geoltom dalam Promono Haradi 2008, dengan menggunakan sistem generalized floating bautista dengan model autoregresif menyimpulkan bahwa pengaruh yang dimiliki nilai tukar yang ditunjang dengan intervensi bank sentral dalam pertumbuhan ekspor non migas cukup besar. Besar kecilnya cadangan devisa negara tergantung dari kekuatan ekspor dan impornya baik migas maupun non migas. Apabila suatu negara kegiatan ekspornya lebih besar dari importnya, maka jumlah cadangan devisanya akan meningkat, begitupun sebaliknya, apabila impornya lebih besar dari ekspornya, maka jumlah cadangan devisanya akan berkurang. cadangan devisa ini diharapkan dapat memperbaiki dan membangun perekonomian Indonesia menjadi lebih baik, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 Oleh karena itu, kekuatan neraca perdagangan dalam migas dan non migas dalam terhadap volatilitas cadangan devisa di Indonesia ini menjadi bahan kajian yang menarik untuk diteliti karena bisa menentukan strategi yang tepat dan memberikan rekomendasi ekonomi Islam dalam menjaga stabilitas makro ekonomi Indonesia kedepannya. Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan pertanyaan penelitian, sebagai berikut 1 Bagaimana pengaruh neraca perdagangan ekspor dan impor migas terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016?; 2 Bagaimana pengaruh neraca perdagangan ekspor dan impor non migas terhadap cadangan devisa di Indonesia, 2002-2016? Berdasarkan urain latar belakang di atas, maka perlu untuk menetapkan batasan-batasan permasalahan sehingga dalam pembahasan selanjutnya dapat menjadi lebih fokus dan tidak kabur atau tidak mengalami perluasan. Adapun batasan masalah sebagai berikut 1. Objek penelitian ini berupa neraca perdagangan ekspor dan impor atas migas dan nonmigas terhadap cadangan devisa dengan rentang periode penelitian 1975-2016. 2. Data yang digunakan merupakan laporan makroekonomi dari Badan Pusat Statistik, dan World Bank. 3. Analisis data time series yang digunakan adalah metode regresi linear berganda. TINJAUAN PUSTAKA Cadangan Devisa Cadangan devisa yang sering disebut dengan internasional reserves and foreign currency liquidity IRFCL atau Official reserve asset didefinisikan sebagai seluruh aktiva luar negeri yang dikuasai oleh otoritas moneter dan dapat digunakan setiap waktu, guna membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran atau dalam rangka stabilitas moneter dengan melekukan intervensi di pasar valuta asing dan untuk tujuan lainnya International Monetery Fund. Berdasarkan definisi tersebut menfaat cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara dapat dipergunakan untuk menjaga kestabilan nilai tukar dan dapat dipergunakan untuk membiayai defisit pada neraca pembayaran Gandhi, 20061. Cadangan devisa suatu negara biasanya dikelompokan atas Hady, 2000 1. Cadangan devisa resmi atau official foreign exchange reserve, yaitu cadangan devisa milik negara yang dikelola, dikuasai, diurus, dan ditatausahakan oleh Bank Sentral atau Bank Indonesia. 2. Cadangan devisa nasional atau country foreign exchange reserve, yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional termasuk milik bank umum nasional. Cadangan devisa bertambah ataupun berkurang tampak dalam neraca lalu lintas moneter. Cadangan devisa lazim di ukur dengan rasio cadangan resmi terhadap impor, yakni jika cadangan devisa cukup menutupi impor suatu Negara selama tiga bulan, lazim dipandang sebagai tingkat yang aman, dan jika hanya dua bulan atau kurang maka akan menimbulkan tekanan terhadap neraca pembayaran Kamaludin,1999. Neraca Perdagangan Neraca perdagangan merupakan salah satu komponen penting dari neraca transaksi berjalan yang mencatat arus ekspor dan impor barang yang biasanya di nyatakan dalam dolar AS. Hal yang sama dikemukakan oleh Pujoalwanto 2014 menjelaskan neraca perdagangan adalah suatu catatan atau ikhtisar yang memuat atau mencatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor barang suatu Negara. Ekspor barang di catat di sisi kredit sedangkan impor barang dicatat di sisi debit. Pada neraca perdagangan biasanya di bedakan antara ekspor dan impor primer pertambangan dan pertanian dengan ekspor dan impor non primer. Dalam prakteknya di Indonesia neraca perdagangan ini dibagi menjadi dua jenis yaitu impor-ekspor migas dan impor-ekspor nonmigas. Neraca perdagangan dikatakan defisit bila nilai ekspor yang lebih kecil dari impornya dan dikatakan surplus bila ekspor barang lebih besar dari impornya. Dan dikatakan neraca perdagangan yang berimbang jika nilai ekspor suatu negara sama dengan nilai impor yang dilakukan negara tersebut. Peningkatan ekspor akan berdampak terhadap meningkatnya neraca perdagangan, dan sebaliknya. Dimana T menyatakan neraca perdagangan, X menyatakan jumlah barang yang diekspor dan M menyatakan jumlah barang yang diimpor. Dan P menyatakan harga dari barang domestik, P* adalah harga barang luar negeri, dan e adalah nilai tukar nominal. Ekspor Kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna membutuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan antarbangsa yang dapat memberikan dorongan dalam Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 dinamika pertumbuhan perdagangan internasional, sehingga suatu negara-negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setaraf dengan negara-negara yang lebih maju Todaro, 200249. Ekspor adalah pembelian negara lain atas barang buatan perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Faktor terpenting yang menentukan ekspor adalah kemampuan dari Negara tersebut untuk mengeluarkan barangbarang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Sukirno, 2008 205. Ekspor akan secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional. Akan tetapi, hubungan yang sebaliknya tidak selalu berlaku, yaitu kenaikan pendapatan nasional belum tentu menaikkan ekspor oleh karena pendapatan nasional dapat mengalami kenaikan sebagai akibat dari kenaikan pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor dengan barang buatan dalam negeri. Sukirno, 2008206. Ekspor neto merupakan selisih antara ekspor total dengan impor total suatu negara. Apabila nilai ekspor neto positif, berarti nilai ekspor lebih besar dari nilai impor dan apabila nilai ekspor neto negatif, berarti nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor Case & Fair, 2007 387. Impor Impor dapat diartikan sebagai pembelian barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri dengan perjanjian kerjasama antara dua negara atau lebih. Impor juga bisa dikatakan sebagai perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke wilayah Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku Hutabarat, 1996403. Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah pernyataan yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian. Adapun hipotesis penelitian untuk periode pengamatan 1975-2016 ini adalah 1 Ekspor migas diduga memiliki pengaruh positif terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016; 2 Impor migas diduga memiliki pengaruh negatif terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016; 3 Ekspor non migas diduga memiliki pengaruh positif terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016; 4 Impor non migas diduga memiliki pengaruh negatif terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016 METODE PENELITIAN Melihat penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan dan dengan melakukan penyesuaian yang dianggap akan memberikan hasil yang diharapkan untuk dapat menjelaskan pengaruh neraca perdagangan migas dan non migas terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016. Bentuk umum dapat dituliskan pada Persamaan berikut Cad_devisait = α + β1 Ex_migasit + β2 Ex_nonmigasit + β3 Im_migasit + β4 Im_nonmigasit+ εt . Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan Badan Pusat Statistik, Bank Dunia yang dipublikasikan dan literatur lainnya yang berkaitan dengan volatilitas cadangan devisa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series yang berkurun waktu 41 tahun 1975 – 2016. Kumpulan data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Alat uji yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda untuk menguji variabel bebas Total ekspor migas X1, Total ekspor non migas X2, Total impor migas X3, Total impor non migas X4 terhadap variabel terikat Cadangan Devisa Y. Analisis regresi linear berganda dipergunakan karena variabel terikat yang dicari dipengaruhi oleh lebih dari dua variabel bebas atau variabel penjelas. Pada penelitian ini penulis menggunakan data time series yang analisisnya dengan alat bantu berupa software Microsft Excel untuk pengolahan data, EViews untuk menentukan estimasi permodelan. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskriptif Analisis Sebelum melakukan analisis regresi, penulis melakukan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum dari data yang digunakan. Tabel 1 menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif atas variabel-variabel yang ada pada permodelan penelitian ini. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 Tabel 1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Sumber Data Diolah Berdasarkan statistik deskriptif, nilai cadangan devisa tertinggi adalah USD terendah USD dan rata-rata USD Untuk nilai ekspor migas memiliki nilai tertinggi sebesar USD terendah USD dengan rata-rata USD Nilai ekspor non migas tertinggi adalah USD dan terendah USD dengan rata-rata USD Nilai impor migas tertinggi sebesar USD terendah USD dengan rata-rata USD Nilai impor non migas tertinggi sebesar USD terendah USD dengan rata-rata USD 42,400,242,857. Hasil Regresi Metode estimasi regresi penelitian ini mengunakan OLS yang diolah dengan EViews Untuk hasil estimasi model OLS dengan variabel terikat cadangan devisa secara lengkap hasil estimasi OLS digambarkan pada Tabel 2, berikut Tabel-2 Hasil Regresi Cadangan Devisa Cad_Devisa Ekspor Non Migas Eks_Non_Migas Impor Non Migas Im_Non_Migas Secara umum hubungan antara ekspor migas dan non migas serta impor migas dan non migas terhadap cadangan devisa di Indonesia, 19975-2016 dapat dianalisis dengan menggunakan persamaan sebagai berikut Cad_Devisait = – Eks_Migasit + Eks_Non_Migasit - Im_Migasit + Im_Non_Migasit + Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda menunjukkan 1 variabel ekspor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap cadangan devisa; 2 variabel ekspor non migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa; 3 variabel impor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap cadangan devisa; 4 Variabel impor non migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa. Pembahasan Pada perekonomian terbuka, pengeluaran suatu Negara dalam tahun tertentu tidak perlu sama dengan output barang dan jasanya. Suatu Negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau ia bisa melakuakan pengeluaran lebih banyak dari produksinya dengan meminjam dari luar negeri. Pembagian pengeluaran menjadi empat komponen dan ditinjau dalam identitas Y = C + I + G + NX . Pada persamaan itu menyatakan bahwa pengeluaran atas output domestik adalah jumlah dari konsumsi, investasi, belanja pemerintah dan ekspor netto. Ini merupakan bentuk perhitungan pendapatan nasional pada umumnya. Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka, pengeluaran domestik tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Jika output melebihi pengeluaran domestik, kita mengekspor perbedaan itu, sehingga ekspor nettonya positif. Jika output lebih kecil dari pengeluaran domestik, kita mengimpor perbedaan itu, sehingga ekspor nettonya negatif. Komoditas yang menyumbang tingkat ekspor netto berasal dari migas dan nin migas, tentunya hal ini pada nantinya juga akan mempengaruhi cadangan devisa suatu negara Safitri, 2015 356. Perkembangan Expor Migas dan Non Migas Indonesia. Perkembangan total ekspor migas dan non migas di Indonesia selama rentang penelitian lihat Gambar 2. Selama 1975-2016, nilai ekspor baik migas dan non migas mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai ekspor secara keseluruhan meningkat sebesar 1532 persen, dari USD miliar 1975 menjadi USD 145,16 miliar 2016. Lebih lanjut, peningkatan ini didominasi oleh ekspor non migas yang meningkat dari USD 1,79 miliar 1975 menjadi USD 132,08 miliar 2016. Untuk nilai impor migas juga mengalami peningkatan walaupun tidak sebesar impor non migas, dari USD 7,10 miliar 1975 menjadi USD 13,05 miliar 2016. Sumber Badan Pusat Statistik 2017 Gambar 1 Perkembangan Ekspor Migas dan Nonmigas, 1975 – 2016 Dalam USD Data BPS, Indonesia mempunyai mesin pertumbuhan dari ekspor migas dan non migas yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Namun di beberapa tahun, ekspor migas dan non migas terjadi penurunan dikarenkan kondisi ekonomi global khususnya. Pada periode awal periode penelitian 1975-1986 nilai ekspor cenderung didominasi oleh ekpor migas, mengingat pada periode tersebut harga minyak yang tinggi yang dikenal dengan istilah Oil Boom. 1973/74 – 1981/82 sehingga membawa pada boom pada proyek-proyek pembangunan vital nasional, dimana pada saat yang bersamaan Indonesia melakukan kegiatan Pelita I sampai Pelita III akhir tahun Pelita I sampai pertengahan tahun Pelita III. Dengan adanya kegiatan Pelita ini, mengakibatkan laju pertumbuhan Indonesia dan kondisi makro ekonomi lainnya cenderung meningkat. Pada periode itu pula Indonesia berperan sebagai eksportir minyak dunia, yang dibuktikan dengan bergabungnya Indonesia dalam OPEC. Kenaikan harga minyak tersebut dan peran eksportir ini membuat meningkatkan devisa negara sehingga pada saat itu untuk sementara keadaan keuangan Indonesia terselamatkan anggaran negara. Peranan Ekspor Migas dan Non Migas Terhadap Cadangan Devisa Dengan adanya perdagangan Internasional mendorong, setiap negara menuju spesialisasi dalam melakukan kegiatan ekonomi sehingga akan terciptanya sebuah keunggulan komperatif bagi negara tersebut. Menurut Putra dan Damanik 2015 247 spesialisasi tidak akan membawa keuntungan atau manfaat kepada masyarakat kecuali apabila disertai kemungkinan menukarkan hasil produksinya dengan barang-barang lain yang dibutuhkan. Indonesia yang dominan atas hasil komoditas migas dan non migas Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 selalu menjadi tumpuan sebagai keunggulan komperatif. Segingga dari dua komoditas itu Indonesia melakukan perdagangan Internasionaldengan negara-negara lain. Sehingga kedua negara atau lebih yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan memperoleh keuntungan. Posisi cadangan devisa Indonesia tentunya tidak bisa terlepas dari adanya dinamika fluktuasi perdagngan internasional yang merupakan bagian dari faktor-faktor yang mempengaruhi neraca pembayaran Indonesia sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap cadangan devisa. Menurut Sayoga dan Tan 2017 4, bagi negara berkembang seperti Indonesia ekspor baik migas maupun non migas memegang peranan penting dalam pembangunan nasional, valuta asing yang didapat dari kegiatan ekspor akan menambah cadangan devisa negara yang pada akhirnya dapat memperkuat fundamental perekonomian Indonesia. Salah satu upaya pemerintah untuk mendapatkan devisa dari luar negeri dengan jalan melakukan pinjaman ke negara lain dan mengekspor hasil- hasil sumber daya alam ke luar negeri. Dari hasil devisa ini maka dapat digunakan untuk menambah dana pembangunan negara. Sedangkan berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa ekspor non migas berpengaruh positif terhadap cadangan devisa Indonesia. Hal ini sesuai dengan Ginting 2014 61, penurunan kinerja ekspor Indonesia dikarenakan terjadi penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia di pasar internasional, sehingga menyebabkan terjadinya defisit perdagangan dan membuat cadangan devisa Indonesia juga menyusut. Seperti diketahui ekspor non migas Indonesia lebih didominasi oleh produk primer tanpa olahan yang tentunya sangat tergantung pada harga komoditas di pasar internasional. Untuk mengantisipasi ketidakpastian pasar internasional maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengurangi ekspor produk primer dan meningkatkan ekspor produk manufaktur Indonesia. Hal tersebut dikarenakan produk primer tidak memberikan nilai tambah dalam produk yang diekspor, sedangkan produk manufaktur memberikan nilai tambah tinggi bagi kegiatan ekonomi Kementerian Perindustrian, 2013. Perkembangan Impor Migas dan Non Migas Perkembangan total Impor migas dan non migas di Indonesia selama rentang penelitian lihat Gambar 3. Selama 1975-2016, nilai impor baik migas dan non migas mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai impor secara keseluruhan meningkat sebesar 1361 persen, dari USD 9,29 miliar 1975 menjadi USD miliar 2016. Lebih lanjut, peningkatan ini didominasi oleh impor non migas yang meningkat dari USD miliar 1975 menjadi USD miliar 2016. Untuk nilai impor migas juga mengalami peningkatan walaupun tidak sebesar impor non migas, dari USD 4,77 miliar 1975 menjadi USD 18 miliar 2016. Sumber Badan Pusat Statistik 2017 Gambar 2 Perkembangan Impor Migas dan Non Migas, 1975 – 2016 Dalam USD Sejak akhir tahun 1970-an hingga awal 1980-an total impor migas maupun non migas mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tidak terlepas atas terjadinya oil boom akibat adanya konflik di Timur Tengah. Oil boom pada periode 1970-1980 terjadi sebanyak dua kali. Menurut Bappenas, selama periode 1970-1974 harga minyak melonjak dari $ menjadi $ Kemudian periode kedua terjadi pada tahun 1979-1982, harga minyak yang telah mencapai $15,65/barrel naik menjadi 29,50/barrel pada tahun 1980. Kemudian pada tahun 1982 harga minyak dunia kembali mengalami kenaikan harga mencapai $ Pada hakekatnya kenaikan harga minyak ini akan mempengaruhi ekspor Indonesia terutama migas karena pada saat itu sangat bergantung pada sektor migas. Namun multiplier effectnya juga mampu meningkatkan impor baik migas maupun non migas yang terjadi melalui transmisi ketika ekspor meningkat, maka pendapatan nasional meningkat, daya beli masyarakat terhadap impor juga meningkat. puncaknya terjadi pada 1982 ketika impor mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peranan Impor Migas dan Non Migas Terhadap Cadangan Devisa Analisis tentang sektor perdagangan luar negeri Indonesia selama ini terlalu didominasi oleh analisis tentang ekspor. Di satu sisi hal ini dapat dipahami karena ekspor merupakan satusatunya andalan penghasil Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 devisa yang berasal dari kekuatan sendiri. Walaupun ekspor dapat memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan perekonomian suatu negara namun impor juga memegang peranan yang penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Kebijakan impor sepenuhnya ditujukan untuk mengamankan posisi neraca pembayaran, mendorong kelancaran arus perdagangan luar negeri, dan meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk kepentingan pembangunan, dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil regresi menunjukkan bahwa hubungan impor migas dengan cadangan devisa Indonesia negatif. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Prasetiantono 2013 impor migas kita melonjak menyebabkan defisit neraca perdagangan, sehingga cadangan devisa terkuras dan akhirnya memperlemah rupiah. Diperkuat oleh Muhamad Husen direktur Pertamina Hulu Energi Peningkatan impor migas ini lebih disebabkan konsumsi BBM yang dipicu oleh pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat dari hari ke hari Sindonews, 2013. Dalam ilmu ekonomi ketika tingkat impor baik yang dipengaruhi oleh migas atau non migas suatu negara tinggi dan melebihi dari ekspornya maka nilai neraca perdagangan akan negatif dimana kondisi ini dinamai defisit perdagangan. Ketika terjadi defisit neraca perdagangan dapat mengurangi cadangan devisa yang dimiliki negara untuk menutupi defisit perdagangan ini. Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia Perkembangan cadangan devisa di Indonesia selama rentang periode penelitian lihat Gambar 4. pada awal periode penelitian berada pada posisi USD terus berfluktuatif dengan tren yang positif hingga mencapai USD Menurut Safitri et al, 2017 358 persoalan cadangan devisa merupakan permasalahan yang sangat penting, karena cadangan devisa suatu negara dapat menopang kestabilan ekonomi nasional. Cadangan devisa tentunya menjadi suatu indikator yang sangat penting juga untuk melihat sejauh mana suatu negara mampu melakukan perdagangan luar negeri negara tersebut. Sumber World Bank 2017 Gambar-4 Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia, 1975 – 2016 Dalam USD Jika dilihat secara keseluruhan cadangan devisa mengalami peningkatan yang cukup pesat, tentunya perkembangan ini menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia. Karena pada hakekatnya cadangan devisa berfungsi sebagai menjaga kestabilan nilai tukar dan dapat dipergunakan untuk membiayai defisit pada neraca pembayaran. Menurut Hady 2000, cadangan devisa diartikan sebagai total valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara. Cadangan devisa tersebut dapat diketahui dari posisi neraca pembayaran. Makin banyak devisa yang dimiliki oleh pemerintah dan penduduk suatu negara maka berarti makin besar kemampuan negara tersebut dalam melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan makin kuat pula mata uang negara tersebut. Kemudian hal ini diperkuat oleh Dumairy 1997, yang menyebutkan bahwa posisi cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila mencukupi kebutuhan impor untuk jangka waktu setidak-tidaknya tiga bulan. Jika cadangan devisa yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan impor, maka hal itu dianggap rawan. Tipisnya persediaan valuta asing suatu negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang bersangkutan. Bukan saja negara tersebut akan kesulitan mengimpor barang-barang yang dibutuhkannya dari luar negeri, tetapi dapat menurunkan kredibilitas mata uangnya, yaitu kurs mata uangnya di pasar valuta asing akan mengalami depresiasi. Apabila posisi cadangan devisa itu terus menipis dan semakin tipis, maka dapat terjadi “serbuan” rush terhadap valuta asing dalam negeri. Dalam keadaan demikian, sering terjadi pemerintah negara yang bersangkutan akhirnya terpaksa melakukan devaluasi. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Muslim 2014 bahwa ketika cadangan devisa menurun dapat mengganggu makroekonomi Indonesia. Dari sisi moneter gangguan ini berupa menurunnya kapasitas Bank Indonesia untuk melakukan intervensi di pasar keuangan dalam rangka stabilisasi rupiah. Disisi lain devisa juga digunakan untuk membiayai impor, sehingga prediksi kemampuan pembiayaan impor akan berkurang. Misalnya saja yang asalnya kita memiliki cadangan pemenuhan pembiayaan impor selama lima bulan ke depan akan berkurang menjadi empat bulan ke depan. Sehingga sebagai solusi atas rendahnya cadangan devisa, perlu adanya penambahan jumlah devisa. Dimana sumbernya bukan hanya berasal dari adanya surplus perdagangan, namun dari arus modal yang berbentuk penerbitan surat hutang adalah salah Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 satu bentuk masuknya devisa ke dalam negeri. Masuknya devisa dalam bentuk hutang memang bisa memberikan solusi jangka pendek akan kebutuhan transaksi internasional. Namun dalam jangka panjang perlu dipertimbangkan kemampuan keuangan nasional di masa yang akan datang apakah akan semakin terbebani. Apabila semakin terbebani maka masalah yang timbul akan semakin berat. Oleh sebab itu sebelum dilakukan ekspansi hutang selayaknya dilakukan perencanaan serta pengelolaan yang baik akan realisasi hutang ini. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini terhadap berbagai pihak terkait volatilitas cadangan devisa di Indonesia, antara lain 1 berdasarkan hasil pengujian regresi berganda nilai ekspor dan impor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan; 2 sedangkan nilai ekspor dan impor non migas berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas cadangan devisa. Tentunya akibat dari adanya perdagangan ini membawa dampak terhadap volatilitas cadangan devisa di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Al-Haritsi, Jaribah bin Ahmad. 2003. Fikih Ekonomi Umar bin Khattab. Jakarta Pustaka Al-Kautsar. Al-Mubarakfuri, Shafiyurrahman. 2013. Sirah Nabawiyah. Depok Gema Insani Press. Amir., M. S. 1999. Ekspor Impor Teori & Penerapannya Cetakan Keenam. Jakarta Binaman Pressindo. Aizenman, Joshua & Marion, Nancy. 2003. “The high demand for international reserves in the Far East What is going on?”. Journal of Japanese International Economies 17 370–400 Benny, Jimmy. 2013. “Ekspor Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Indonesia”. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi , 1 4 1406-15 Case, Karl. E., & Fair, Ray. C. 2007. Principles of Economics. Eighth Edition. New Jersey Prentice Hall Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta.Erlangga Gandhi, Dyah Virgoana. 2006. Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank Indonesia. Jakarta Bank Indonesia, PPSK. Ginting, Ari Mulianta. 2014. “Trade Balance Development and Its Determining Factors”. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 8 1 51-72. Hady, Hamdy. 2000. Ekonomi Internasional Edisi ke dua. Jakarta Ghalia Indonesia Heller 1966. “Optimal International Reserves”. The Economic Journal, 76 302 296-311. Hutabarat, R. 1996. Transaksi Ekspor Impor. Erlangga. Jakarta Monetery Fund. 2013. Balance of Payments Manual, 5th edition Kamaluddin, Rustian, 1999. Pengantar Ekonomi Pembangunan Edisi Kedua, Jakarta Lembaga Penerbit FE UI. Kennedy, O. 2013. Kenya’s Foreign Trade Balance An Emperical Investigation. European Scientific Journal, .9 19 176-89. Mankiew, Pengantar Ekonomi Makro. Edisi Ketiga. Jakarta Salemba Empat. Putra, M. Umar Maya, and Syafrida Damanik. 2017. “Pengaruh Ekspor Migas dan Non Migas Terhadap Posisi Cadangan Devisa di Indonesia”. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 7 02 245-54 Prasentiantono, Tony. 2013. Meredam Defisit Perdagangan. Kompas, 16 Desember 2013. Pramono Hariadi,2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ekspor non mgas Indonesia. Dalam Jurnal Ventura, 11 3 Pujoalwanto, B. 2014. Perekonomian Indonesia, Tinjauan Historis, Teoritis dan Empiris. Jakarta Graha Ilmu Safitri, Haniyah., Disty, Amri Aditya., Ma’ Sumah, Ngalimatul., Zulaehah, Anna & Yuni Ariyant. 2017. “Analysis of Indonesia’s Balance Trade on Oil & Gas and Non Oil & Gas Toward International Reserve, 2003-2013”. Economics Development Analysis Journal 3 2 353-61 Salvatore, D. 2007. International Economics. Prentice-Hall. Sayoga, Pundy, and Syamsurijal Tan. 2017. “Analisis Cadangan Devisa Indonesia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jurnal Paradigma Ekonomika, 12 1 25-31. Sukirno, Sadono. 2008. Makro Ekonorni Teori Pengantar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada Yussof, M. 2007. The Malaysian Real Trade Balance and the Real Exchange Rate. Internasional Review of Applied Economics, 21 5 655-67. ... Cadangan devisa bertambah ataupun berkurang tampak dalam neraca lalu lintas moneter, cadangan devisa lazim di ukur dengan rasio cadangan resmi terhadap impor, yakni jika cadangan devisa cukup menutupi impor suatu negara selama tiga bulan, lazim dipandang sebagai tingkat yang aman dan jika hanya dua bulan atau kurang makan akan menimbulkan tekanan terhadap neraca pembayaran Asyaria et al., 2020 ...In'am WidiarmaPerekonomian Jawa Timur menjadi berometer pembangunan ekonomi Indonesia karena menjadi penopang perekonomian nasional dan penyangga kebutuhan barang pokok di kawasan timur Indonesia. Selain itu, Jawa Timur menjadi hub logistik dalam proses pengiriman barang ke luar negeri melalui Pelabuhan TPS Terminal Petikemas Surabaya dan Terminal Teluk Lamong Surabaya sehingga konektivitas sangat diperlukan untuk memperkuat layanan sistem logistik untuk ekspor yang lebih efektif dan efisien. Kelangkaan kontainer menjadi isu utama dalam proses pengiriman barang ke luar, yang memicu permasalahan baru dan biaya logistik yang meningkat seperti kenaikan ocean freight, kekurangan space kapal, biaya congention dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan program PLS Partial Least Square melalui smartPLS Professional Hasil analisa ini untuk mengevaluasi pengaruh yang terkait dalam hal ini dampak dunia logistik yakni perdagangan internasional yang berhubungan dengan perekonomian daerah maupun nasional... Cadangan devisa diperoleh dari kegiatan perdagangan antar negara. Cadangan devisa yang dimiliki berupa aset dalam simpanan mata uang seperti Euro, Dollar dan mata uang lainnya Safitri dkk, 2014. ...Dewi Mahrani RangkutyRusiadi RusiadiKiki RamadhaniThis study aims to analyze of fluctuations in foreign exchange reserves in three developing countries using time series data for the period 2000-2018 with the Research Method Of Panel Autoregressive Distributed Lag ARDL. The results showed that foreign exchange reserves were the leading indicator in three developing countries Indonesia, Vietnam, and Malaysia but were unstable in the short run. In the long and short term, significant variables affect fluctuations in foreign exchange reserves in three developing countries, namely exports and foreign debt. It is recommended to the Government to increase exports rather than imports to increase gold reserves which can later increase output towards economic growth.... Ekspor adalah aktivitas menjual barang ke luar negeri sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara pengekspor maupun pengimpor, serta barang tersebut merupakan hasil produksi dalam negeri negara. Menurut Asyaria 2020 ekspor yaitu aktivitas perdagangan internasional yang dapat mendorong kemajuan negara yang melakukan ekspor terutama bagi negaranegara berkembang Asyaria et al., 2020. Ketika suatu negara meningkatkan ekspor, negara tersebut akan menerima pendapatan berupa devisa, yang kemudian akan dikelola oleh bank sentral, atau menambah cadangan devisa. ...Laeli Lafi Khusnatun Dinar Melani HutajuluAbstrak Cadangan devisa merupakan bagian penting dari perekonomian suatu negara. Besar kecilnya cadangan devisa dapat dipengaruhi oleh nilai ekspor. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh ekspor, inflasi, BI rate, dan Utang Luar Negeri ULN terhadap cadangan devisa, serta menganalisis hubungan kointegrasi antara ekspor, inflasi, BI rate, dan utang luar negeri terhadap cadangan devisa. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan bentuk data time series. Analisis data yang digunakan adalah Error Correction Model ECM menggunakan aplikasi Eviews10. Hasil penelitian ini menujukan bahwa yang mempengaruhi cadangan devisa adalah BI Rate dan ULN, serta keseimbangan jangka pendek mempengaruhi keseimbangan jangka panjang. Abstract Foreign exchange reserves are an important part of a country's economy. The size of foreign exchange reserves can be influenced by the value of exports. The purpose of this study is to analyze the effect of exports, inflation, BI rate, and External Debt ULN on foreign exchange reserves, as well as analyze the cointegration relationship between exports, inflation, BI rate, and foreign debt on foreign exchange reserves. This study uses secondary data in the form of time series data. Analysis of the data used is the Error Correction Model ECM using the Eviews10 application. The results of this study indicate that those that affect foreign exchange reserves are the BI Rate and external debt, and the short-term balance affects the long-term balance.... The strengthening of foreign exchange reserves is also inseparable from the influence of the exchange rate, therefore it is necessary to pay attention to the stability of the exchange rate in order to help stabilize the economy and support the expansion of exports so as to achieve better prosperity. It is as effective as possible to learn from outside industries in order to achieve maximum results and be able to compete in foreign markets Safitri, 2014. ...Anas Fadhillah Arintoko ArintokoKamio KamioThe purpose of this study to analyze the effect of exports, government expenditure, and inflation on poverty in Indonesia in 2000-2019, and the independent variables which are the most dominant against poverty in Indonesia. The data used are secondary data taken from Bank Indonesia and Badan Pusat Statistik BPS. This study uses a regression method with the OLS Ordinary Least Square model. or the ordinary least squares model. The results of this study note that oil and gas and non-oil exports have a negative and significant effect on poverty, government expenditure has a significant and negative effect on poverty, and inflation has a positive but not significant effect. To reduce poverty in Indonesia, it is necessary to export commodities that have a large added value, government expenditure which leads to a reduction in the number of poor people, and to control prices of goods and services that are stable / accessible to the Ulil AlbabJaka NugrahaAbstrak Indonesia adalah salah satu negara pengekspor maupun pengimpor barang dan jasa berupa migas dan non – migas. BPS, mencatat data ekspor dan impor migas dan non – migas terus mengalami kenaikan. Kenaikan ekspor dan impor pada komoditi tersebut juga sejalan dengan kenaikan inflasi pada beberapa bulan berjalan. Inflasi mempengaruhi nilai daripada ekspor dan impor migas dan non – migas. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis tentang Pengaruh Nilai Ekspor dan Impor Migas dan Non–Migas Terhadap Inflasi Di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan Teknik analisis uji anasilis regresi berganda dengan pengumpulan data sekunder melalui BPS. Kesimpulan penelitian menunjukkan ekspor migas berpengaruh terhadap inflasi, ekspor non-migas tidak berpengaruh terhadap inflasi, impor migas berpengaruh terhadap inflasi, impor non-migas tidak berpengaruh terhadap Umar Maya PutraSyafrida DamanikEvery country wants to get welfare. To get welfare, in the context of foreign conduct international trade. Instruments used in international trade is exports that can be used as a driving force in promoting economic development. A difference of a factor of production endowment would enable exports done so between countries will create profits respectively. Exports made by Indonesia in the form of oil and gas and non-oil can help the economy and could add to reserves through other countries. In the time series data 2005 to 2012 by using SPSS 16 the result is that oil and gas exports and a significant positive effect on the foreign exchange reserves but otherwise non-oil exports and no significant negative effect on foreign exchange SayogaSyamsurijal TanThis study aims to analyze the factors that influence Indonesian coffee exports. The data in this study is time series data, which were obtained from various government agencies. The Error Correction Model ECM method is used to analyze the effect of coffee prices, GDP and the exchange rate on the volume of Indonesian coffee exports. The estimation results find that coffee prices, Indonesian GDP and exchange rates have a short-term relationship and a long-term balance of the volume of coffee exports. Based on the long-term estimation of the coffee price variable, GDP and exchange rates do not significantly affect the volume of coffee exports, while in the short term these three variables influence the volume of coffee Impor Teori & Penerapannya Cetakan KeenamM S AmirAmir., M. S. 1999. Ekspor Impor Teori & Penerapannya Cetakan Keenam. Jakarta Binaman Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di IndonesiaJimmy BennyBenny, Jimmy. 2013. "Ekspor Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Indonesia". Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1 4 1406-15Karl E CaseRay C FairCase, Karl. E., & Fair, Ray. C. 2007. Principles of Economics. Eighth Edition. New Jersey Prentice Hall Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta.Erlangga Gandhi, Dyah Virgoana. 2006. Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank Indonesia. Jakarta Bank Indonesia, Balance Development and Its Determining FactorsAri GintingMuliantaGinting, Ari Mulianta. 2014. "Trade Balance Development and Its Determining Factors". Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 8 1 Internasional Edisi ke dua. Jakarta Ghalia Indonesia Heller 1966Hamdy HadyHady, Hamdy. 2000. Ekonomi Internasional Edisi ke dua. Jakarta Ghalia Indonesia Heller 1966. "Optimal International Reserves". The Economic Journal, 76 302 Ekspor Impor. Erlangga. Jakarta Monetery FundR HutabaratHutabarat, R. 1996. Transaksi Ekspor Impor. Erlangga. Jakarta Monetery Fund. 2013. Balance of Payments Manual, 5th edition Ekonomi Pembangunan Edisi KeduaRustian KamaluddinKamaluddin, Rustian, 1999. Pengantar Ekonomi Pembangunan Edisi Kedua, Jakarta Lembaga Penerbit FE Foreign Trade Balance An Emperical InvestigationO KennedyKennedy, O. 2013. Kenya's Foreign Trade Balance An Emperical Investigation. European Scientific Journal,.9 19 176-89. - Devisa adalah istilah yang barangkali sudah tak asing lagi di telinga. Devisa negara adalah alat dalam pembayaran dalam perdagangan internasional atau ekspor impor. Apa itu devisa? Devisa adalah alat pembayaran Nama lain dari devisa adalah foreign exchange. Tinggi rendahnya cadangan devisa negara adalah salah satu parameter yang menandakan bahwa sektor keuangan negara tidak mengalami masalah dan roda ekonomi berputar dengan buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI karya Dewi Kusumawardani, tujuan penggunaan devisa adalah untuk melakukan transaksi pembelian dan penjualan antarnegara. Baca juga Faktor Penyebab Perdagangan Internasional Secara sederhana, devisa adalah kumpulan valuta asing yang berfungsi sebagai medium pembiayaan transaksi perdagangan antar-negara atau perdagangan internasional. Pengertian lain dari cadangan devisa adalah nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing, di mana nilai kekayaan tersebut diakui oleh oleh negara-negara lainnya sebagai alat cadangan devisa Perlu digarisbawahi, tidak semua mata uang di dunia dapat dikatakan sebagai cadangan devisa. Ini karena beberapa mata uang asing tak bisa dipergunakan sebagai alat pembayaran perdagangan internasional. Mata uang asing yang bisa dijadikan nilai devisa adalah mata uang seperti dollar Amerika Serikat, yen Jepang, yuan Tiongkok, euro Uni Eropa, dan poundsterling Inggris. Baca juga Ciri-ciri Perdagangan Internasional Beberapa jenis cadangan devisa adalah sebagai berikut Valuta asing Persediaan emas Special Drawing Rights SDR Reserve Position in the Fund RPF Sumber cadangan devisa Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan, dalam hal ini ekspor alias menjual barang atau jasa ke luar negeri. Jika sebuah negara memiliki devisa yang setiap tahunnya selalu bertambah, maka kegiatan ekonomi negara tersebut dapat dikatakan berkembang. JAKARTA, - Dalam pembahasan perdagangan internasional, seringkali dikaitkan dengan istilah cadangan devisa. Apa itu cadangan devisa? Merujuk pada pengertian cadangan devisa dari Otoritas Jasa Keuangan OJK, Jumat 5/2/2021, cadangan devisa adalah aset yang dimiliki oleh bank sentral dan otoritas moneter, biasanya dalam mata uang cadangan yang uang yang dipakai dalam cadangan devisa biasanya adalah mata uang yang berlaku secara internasional alias diakui di banyak negara seperti dollar AS, euro, yen, yuan, dan poundsterling. Dalam arti lebih sederhana, cadangan devisa adalah aset yang disimpan pada cadangan oleh bank sentral dalam mata uang asing, yang di Indonesia dalam hal ini disimpan oleh Bank Indonesia. Baca juga Mengenal Apa Itu APBD, Fungsi, dan Tujuan Pembuatannya Bentuk lain dari cadangan devisa yakni surat berharga dalam pembayaran internasional maupun tagihan pembayaran yang bersifat likuid atau mudah aset dalam bentuk valuta asing, bentuk lain dari cadangan devisa adalah logam mulia seperti emas, sebagian besar berbentuk emas batangan 24 karat. Dana Monter Internasional IMF mendefinisikan cadangan devisa berdasarkan konsep international reserves and foreign currency liquidity IRFCL. Definisi cadangan devisa adalah seluruh aktiva alias aset luar negeri yang dikuasai oleh otoritas moneter dan dapat digunakan setiap waktu. Baca juga Apa Itu APBN Definisi, Fungsi, dan Tujuan Penyusunannya Jenis dan sumber cadangan devisa Berikut ini 5 jenis cadangan devisa yang paling lazim digunakan banyak negara di dunia antara lain valuta asing atau valas, emas, Special Drawing Rights SDR, Reserve Position in the Fund RPF, dan tagihan lainnya. Dalam jurnal Analisis Neraca Perdagangan Migas dan Non Migas Indonesia terhadap Volatilitas Cadangan Devisa 2003-2013 2014 karya Haniyah Safitri dan kawan-kawan, dijelaskan bahwa sumber cadangan devisa Indonesia diperoleh melalui dua sumber yakni